Sejarah Makam Karamat Rancakuya dan Pusaka Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal

 Assalamualaikum, Wr, Wb.

Sahabat pembaca selamat datang di Website sangkan jaya channel, di artikel kali ini saya akan melajutkan artikel tentang Riwayat Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal. Di artikel ini saya akan membahas tentang Riwat Pusaka Desa Cipeundeuy, dan jangan lupa bagi sahabat semua yang ingin melihat Riwayat Sejarahnya melalui visual video ada di Youtube Sangkan Jaya Channel, dan jangan lupa Subcribe, Like, Share dan Komen, Semoga Bermanfaat, Ammin.



RIWAYAT PUSAKA DESA CIPEUNDEUY

Mbah Dalem Leuwiseeng menitipkan kuda betina kepada mBah Banten. “Banten, aku menitipkan kuda kepadamu, tolong kuda ini kau pelihara”. Mbah Banten berkata”Baiklah, tapi tidak ada air buat minumnya”.

Mbah Dalem Leuwiseeng memotong ujung bamboo lalu dibuat sorok dan ditancapkan ke tanah beberapa saat keluar air memenca, yang sekarang disebut mata air Cikulur. Tidak lama setelah itu,kuda betina tersebut mengandung meski tidak pernah dikawinkan. Tepat pada bulan Mulud tanggal 14 malam jumata kliwon, kuda tsb melahirkan anak kuda jantan yang tidak memiliki pusar, dan sekeliling kandangnya memancarkan cahaya dari kuda tsb.

Mbah Banten memberitahu kepada Mbah Dalem Leuwi seeng bahwa kuda sudah beranak, setelah itu Mabah Dalem Leuwiseeng dating . Singkat cerita kuda jantan tsb dimintaa oleh Mbah Dalem.

“ Banten, Kuda ini akan aku bawa, dan kutukarkan dengan 2 buah pusaka yang akan menjadi tulang punggung rakyat Cipeundeuy. Singkatnya cerita pusaka tersebut di terima oleh Mbah Banten dan disimpan di tempat yang sekarang disebut dengan makam Rancakuya.

Kuda jantan ditunggangi oleh Mbah Dalem, kuda ttersebut terbang secepat kilat, Selanya jatuh di Pawenang sementara Cambuknya jatuh di Ciranggem. Sementara pusaka yang ditinggalkan di Cipeunduey bernama Mbah Raden Surya manggala dan Mbah Raden suryadirja. Disiramnya harus dengan air cikulur. Yng memeliharanya harus keturunan lelaki.

Keaanihan pusaka ini, pada tahun 1902, ada seorang kepala desa bernama bapa Enap, pendatang dari Cisampih yang mengaku memiliki hak memelihara pusaka tsb. Namun ketika dipegang pusaka tersebut menempel ditelapak tanganya dan tidak bisa dilapaskn , membuatnya wajahnya memerah dan merasa malu. Stelah dimohonkan maaf oleh pihak yang berhak baru pusaka itu bisa dilepaskan. Hanya satu tahun menjadi Kepala Desa.

Pada tahun1949, Cipeundeuy dihujani oleh bom dan peluru oleh pesawat Belanda malah bom yang paling besar dijatuhkan di daerah dekat SMP kalo sekarang. Tetapi BOMnya tidak meledak malahan bomnya berputar-putar dan menembus tanah seperti bekas bajak sawah. Secepatnya pemerintah desa melaporkan Kejadian itu kepada pemerintah Kec. Cadasngampar, karena waktu itu Cipeundeuy masuk wilayak Kec. Cadasngampar.tidak lam kemudian orang dari kota berdatangan, mungkin kalo sekarang disebut Tim Gegana atau Tim Penjinak bom,bom diperiksa da ternyata masih aktif, Setealah dijinak kan Tim gegana bertanya’ Sebenarnya orang-orang desa cipeundeuy mempunyai apa (Pusaka), kok bisa bom yang aktif tapi tidak meledak”.Kemudian Bom tersebut dibawa bersama-sama oleh masyarakat ke kecamatan.

Oleh karena itu, orang Cipeunduey berkewajiban untuk melestarikan dan menjaga Pusaka desa Cipeundeuy, dari dahulu sampai sekarang, setiap tahun rutin dilaksanakan yang disebut nyiram karuhun atau nyiram tutunggul karuhun. Sekian Riwayat pusaka desa Cipeundeuy.


 

Makam Karamat Rancakuya

Sejarah Makam Ranca Kuya

Alamat Makam : Dusun Nganceng Rt 01 Rw 04 Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal

Nama Keramat : Eyang Surya laga, sorang ulama dari daerah Ciamis yang mempunyai Pesantren di Zaman Penjajahan Belanda. Diakrenakan oleh pemerintah Belanda untuk menyebarkan agama Islam maka pada masa itu setiap ulam yang tercatat /dicurigai langsung ditangkap dan ditahan dengan tujuan untuk dibunuh. Tapia da cahaya yang terpancar dari Allah SWT kepada dirinya yang membuat beliau bisa meloloskan diri dari tahanan belanda. Beliau berjalan terlunta-lunta selam berbulan-bulan tanpa ada tujuan hendak kemana. Dan akhirnya beliau sampai pada suatu tempat yang sekarng di sebut nganceng dan memutuskan tinggal disitu.

Riwayat sejarah dusun Nganceng,  karena disebutkan adanya makam Rancakuya, yang berarti ranca (rawa) yang terdapat kuya (kura-kura) yang penuh dengan eceng Gondok. Dan beliau membuka sebuah perkampungan baru yang diberinama Nganceng.

Dinganceng Ulam tersebut berganti profesi dan tidak meneruskan keulamaanya di mata umum,karena dikhawatirkan ditangkap oleh Belanda. Eyang menjadi Tukang debus. Pertunujkannya Diantaranya;

Pertama, Ada Dua buah nangka besar dipukul dan berubah seketika menjadi Babi hutan yang berlarian ditengah penonton lalu babi ditangkap dan dipukul lagi dan berubah lagi jadi nangka.

Kedua, tanah dibulat-bulatkan lalu ditutup dengan batok kelapa ketika dibuka tanah tersebut berubah menjadi nasi .

Ketiga permainan api, sebuah bangunan dekat penonton dibakar namun ketiak disebur oleh air dari mulut Eyang, api tersebut padam dan bangunannya kembali utuh seperti semula dan banyak pertunjukannya lainya.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Makam Karamat Rancakuya dan Pusaka Desa Cipeundeuy Kecamatan Jatinunggal "

Posting Komentar